13 Februari 2010

Apa sich Valentine's Day...??

Image Hosting by Picoodle.com



Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.


Banyak orang, diantaranya generasi muda muslim, terjerumus pada kegiatan menyanjung dan mengistimewakan satu hari pada bulan Februari. Mereka serempak merayakan Februari. Mereka serempak merayakan Valentine’s Day, yang juga disebut Hari Kasih Sayang. Kalau memang generasi muda muslim mau sedikit tanggap, maka mustahil mereka mengikuti acara tersebut. Muncul satu pertanyaan dikalangan remaja muslim berkenaan dengan acara tersebut.


Awalnya bangsa Romawi merayakan acara untuk memperingati suatu hari besar mereka, yang jatuh setiap 15 Februari, yang mereka namakan Lupercalia. Peringatan ini dirayakan guna menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan, serta Pan (Tuhan dari alam ini), seperti apa yang mereka percayai.

Pada saat itu, digambarkan orang-orang muda “laki-laki dan wanita” memilih pasangannya masing-masing dengan menuliskan nama atau mengundi nama dari orang-orang yang diingin-kannya, kemudian pasangan ini saling tukar bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Acara ini dilanjutkan dengan berbagai macam pesta dan hura-hura bersama pasangan masing-masing. Pergaulan dengan pasangan yang didapat dalam pesta itu dapat berlangsung lama sesudah pesta itu berakhir. Setelah penyebaran agama Kristen, Para Pemuka Gereja mencoba memberikan pengertian ajaran Kristen terhadap para pemuja berhala itu. Pada tahun 496 Masehi, Paus Gelasius (Pope Gelasius) mengganti peringatan Lupercalia itu menjadi Saint Valentine’s Day, yaitu Hari Kasih Sayang Untuk Orang-Orang Suci.

Dalam sejarah perayaan Valentine, para ahli sejarah tidak setuju dengan adanya upaya untuk menghubungkan hal itu dengan St. Valentine, seorang Pendeta yang hidup di Roma pada tahun 200 masehi, dibawah kekuasaan Kaisar Claudius II. St. Valentine ini pernah ditangkap oleh orang-orang Romawi dan dimasukkan ke dalam penjara, karena dituduh membantu satu pihak untuk me-musuhi dan menentang Kaisar. St. Valentine ini berhasil ditangkap pada akhir tahun 270 masehi. Kemudian orang-orang Romawi memenggal kepalanya di Palatine Hill (Bukit Palatine) dekat altar Juno.

Dalam kaitannya dengan acara Valentine’s Day, banyak pula orang mengkaitkan dengan St. Valentine yang lain. St. Valentine ini adalah seorang Bishop (Pendeta) di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma. Iapun dikejar-kejar karena mempengaruhi beberapa keluarga Romawi dan memasukkan mereka ke dalam agama Kristen. Kemudian ia dipancung di Roma sekitar tahun 273 masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, Bishop (Pendeta) itu mengirim surat kepada para putri penjaga-penjaga penjara dengan mendo’akan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. “Dari Valentinemu” demikian tulis Valentine pada akhir suratnya itu. Surat itu tertanggal 14 Februari 270 M. sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang.

Dari sejarah perjalanan Valentine’s Day ini, sudah selayaknya umat Islam, khususnya generasi muda, untuk tidak mengadakan, memperinci, bahkan mengistimewakannya. Dahlan Basri Ath Thahiri (Ketua Ikatan Masjid Indonesia Pusat) memberikan fatwanya dengan tegas : “Haram hukumnya mengikuti kegiatan Valentine’s Day, dalam bentuk apapun juga.

Tentunya sebagai kaum muslimin, demi menjaga kemurnian aqidah, kita wajib menjauhinya, karena acara Valentine’s Day bertentangan dengan aqidah Islam. Marilah kita merenungkan kandungan makna dari QS. Al Baqarah (2) 120 : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah (cara hidup) mereka. katakanlah ; “sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.

Oleh :
Drs. Abdul Quddus Zoher

18 Maret 2008

apa yg aq rasakan saad ini.. T__T





Untitled




Don't Cry



Janga pernah menangis karena cinta Karena cinta datang untuk membahagiakan semua orang Jadi jangan
pernah menagis karena cinta Dan jangan menangis untuk cinta "Coz' tU cuMa sia-sia" setiap cinta mempunyai ketulusan setiap cinta mempunyai keikhlasan untuk mencintai tapi terkadang cinta itu bisa
menipu mungkin tiada keikhlasan di hati pemerannya karena yang di cintainya hanya materinya hUh.. ada g yach orang mencintai dengan apa adanya diriku ?? mungkin...tapi kapan ?? i don't know
??




Aku Ingin Mencintaimu Dengan
Sederhana




Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang
ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai
Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.



Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta
maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh
upacara…” Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya
tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini.



Nyatanya? Aku menarik napas panjang. Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus
kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas
merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah. Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga
tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota.



Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta. Aku tahu, kalau aku
mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal
titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku
dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang
hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur. Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini
memang sedang tidak baik.



Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah
dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini. Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin
berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir
pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini. ”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran
A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho.



Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik
sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma
senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah. ”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku
sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku,
sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri.



Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku. Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak
masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya,
tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk
guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita. Begitulah…



aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke
rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu
jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku. Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan
tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu.



Aku bangkit dengan malas. ”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa
basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah
bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu. Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita
juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum
mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin
semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan
baik-baik. Apa
kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras.



Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami
seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu. Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak
Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok
sekali-sekali.” Aku masih kesal.



Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu. Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan
Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu
menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana
Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor.



Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau,
dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis. ”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang
bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang. Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa
syukur.



Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh
dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya? Pelan-pelan, rasa
bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa
mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini.



Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih
karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai? Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku
tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya. Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam,
Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang.



Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu. Aku
terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan
mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya. Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan Awan kepada air yang menjadikannya tiada Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan kata yang tak sempat diucapkan Kayu kepada api yang menjadikannya abu.
* For vieny, welcome to your husband’s heart. *dikutip dari Aku ingin mencintaimu dengan sederhana karya Sapardi Djoko Damono.





Cerita cinta | Aku ingin memilikimu

Sekarang hari minggu ya?. Jadwalnya padat nih, setelah tadi saya menuliskan tentang fasilitas baru dan jadwal cerita
cinta, serta tips sehat menghilangkan jerawat dengan cara alami. Sekarang saya akan memberikan sebuah cerita cinta yang nyata, dan saya sebut dengan kisah nyata. Kisah nyata yang berjudul aku ingin
memilikimu dialami oleh seorang teman saya. Sebuah kisah yang sudah sangat lama juga. Kisah cinta ini terjadi ketika saya masih kuliah dulu. Tapi nama teman saya ini saya rahasiakan karena menjaga
nama baik darinya. Ok langsung aja baca cerita nya... Sebut saja namanya tomi. Tomi adalah seorang cowok yang berwajah lumayan ganteng. Ditambah lagi, tomi memiliki keluarga yang bisa dibilang
kaya. Tak sulit bagi tomi untuk mendapatkan banyak cewek. Ya seperti membalikkan telapak tangan saja
...





Cintai karunia nYa

C I N T A .......... Tuhan.... Saat aku menyukai seorang teman Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir Sehingga aku tetap
bersama Yang Tak Pernah Berakhir Tuhan..... Ketika aku merindukan seorang kekasih Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta Sejati Mu Agar kerinduanku terhadap - Mu semakin menjadi Tuhan....... Jika
aku hendak mencintai seseorang Temukanlah aku dengan orang yang mencinatai - Mu Agar bertambah kuat cintaku pada - Mu Tuhan...... Ketika aku sedang jatuh cinta Jagalah cinta itu Agar tidak melebihi
cintaku pada - Mu Tuhan.... Ketika aku berucap aku cinta pada - Mu Biarlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut pada - Mu Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena - Mu Sebagaimana orang
bijak berucap Mencintai seseorang bukanlah apa - apa Dicintai seseorang adalah sesuatu Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah beratti Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya salam
cinta..










Tentang Waktu



Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak
istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati. Ambillah waktu
untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga. Harta yang
paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya
KHUSYUK. Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia ,umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik
walaupun hanya sekadar senyuman. Anda bukan apa yang anda fikirkan tentang anda, tetapi apa yang anda fikirkan itulah anda Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam
kenangan. Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan
pula akan menentukan kebahagiaan. Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa.
Sampan tidak akan dapat belayar di padang pasir betapa pun jua empuknya pasir itu -Pepatah Arab Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah. - Lao Tze Kalaulah anda tidak mampu untuk
menggembirakan orang lain, janganlah pula anda menambah dukanya. Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan Saya percaya, esok
sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok.






slamat datang





27 Maret 2002

LUKA KITA - MaRjinaL

Bencana dari negri airmata
Ratusan ribu jiwa pergi mendahului kita
Bara luka kobarkan cinta rasa bersama
Bara luka ciptakan satu pelita

Saudaraku yang pergi, tak hanya tinggalkan nama
Saudaraku yang pergi, meninggalkan berjuta makna
Saudaraku yang pergi, membangunkan seisi dunia

Agar mengerti, dalamnya makna hidup yang ada

Tunjukan bahwa kita semua bersaudara
Luka mereka luka kita semua

Tunjukan, tunjukan oleh kita
Derita yang ada derita kita jua

Saudaraku pergi tinggalkan tugas untuk kita
Linangan airmata, jadikan lautan permata
Besarnya bencana, lebih besar lah hikmahnya
Wujudkan oleh kita, agar yang pergi tersenyum di surga





LUKA KITA - MaRjinaL